Bagaimana cara memulai berinvestasi saham? Bagaimana caranya membuka rekening saham dan mulai membeli saham? Kali ini Finansialku akan mencoba membahas mengenai tutorial cara membuka rekening saham dan cara membeli saham.
Rubrik Finansialku
Dari sekian banyak instrumen investasi, saham merupakan salah satu bentuk investasi yang menarik. Hal ini dikarenakan saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki imbal hasil yang besar dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Banyak investor yang ingin berinvestasi di saham, namun ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh investor pemula mengenai memulai investasi saham. Karena itu dalam artikel ini, akan dibahas mengenai cara memulai investasi saham dari membuka rekening saham hingga membeli saham. Sebelum kita mulai membahas mengenai cara membeli saham, mari kita mulai dari cara membuka rekening saham.
Proses untuk membuka rekening saham terbilang cukup sederhana. Sebelum Anda mencoba membuka rekening saham, ada beberapa syarat yang perlu Anda siapkan untuk dapat membuka rekening saham, antara lain:
[Baca Juga: Infografis: Apa Saja Jenis-Jenis Investasi Saham?]
Setelah Anda telah mempersiapkan semua persyaratan di atas, maka Anda mulai dapat menentukan sekuritas mana yang Anda pilih. Bila Anda masih bingung untuk menentukan sekuritas mana, Anda dapat membaca terlebih dahulu tips memilih broker saham dari kami. Semoga Anda mendapatkan broker yang sesuai dengan Anda.
Setelah Anda mengetahui persyaratannya, maka berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk membuka rekening saham Anda:
Setelah Anda menentukan pilihan broker, bila Anda berniat membuka rekening saham secara online, Anda dapat mengunduh formulir online yang disediakan oleh perusahaan sekuritas di website-nya, kemudian mengisi dan mengirimkannya.
Atau bila Anda punya teman yang dapat merekomendasikan seorang broker tertentu, Anda pun dapat membuat janji dengan broker untuk bertemu langsung untuk membukakan rekening Anda.
Setelah Anda bertemu dengan broker, Anda dapat mengisi formulir pembukaan rekening, termasuk rekening saham dan rekening dana investor. Pengisian formulir mirip seperti saat membuka rekening di bank. Disarankan untuk mengisi dengan benar setiap kolom pada formulir pembukaan account. Jangan lupa juga untuk melampirkan persyaratan pembukaan rekening seperti yang dijelaskan di atas.
[Baca Juga: Pilih Mana: Menabung di Deposito Bank atau Menabung di Saham Bank?]
Selain itu formulir pembukaan rekening saham ini pun umumnya terdiri menjadi dua bagian, yaitu pembukaan rekening saham dan pembukaan rekening dana investor (RDI).
Peraturan mengenai pemisahan rekening ini belum lama diterapkan pemerintah Indonesia, karena sebelumnya setiap dana yang disetorkan pada rekening saham akan disimpan di rekening sekuritas, sehingga dana Anda tergabung dengan dana-dana dari investor lain. Dengan adanya pemisahan ini mungkin terlihat sedikit merepotkan tapi tujuan dari pemisahan ini adalah memang untuk keamanan pihak investor.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk penampungan dana Anda (bank untuk RDI). Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank yang sama dengan rekening pribadi Anda, agar Anda bisa menghemat biaya administrasi seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.
[Baca Juga: Cara Mengambil Keuntungan dari Tren Pergerakan Harga dan Siklus di Pasar Saham]
Langkah berikutnya yang dapat Anda lakukan adalah menunggu proses pembukaan rekening. Lamanya pembukaan rekening ini bervariasi bergantung pada RDI yang Anda pilih, namun pada umumnya memakan waktu kurang lebih seminggu. Setelah proses pembukaan rekeningnya selesai, nantinya Anda akan dikonfirmasi dengan nomor RDI yang Anda buka.
Berapa biasanya setoran awal pembukaan rekening saham? Jawabannya bervariasi bergantung pada sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta. Beberapa sekuritas asing malahan memberi syarat setoran minimal hingga Rp50 juta. Namun ada juga beberapa sekuritas yang memperbolehkan setoran minimal sebesar Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk berinvestasi saham agar hasil investasinya lebih terasa? Anda dapat mempertimbangkan setoran awal sebesar Rp10 juta untuk hal ini.
Setelah Rekening Dana Investor sudah jadi, Anda dapat menyetorkan jumlah modal yang Anda inginkan untuk diinvestasikan di saham. Dengan melakukan deposit awal juga untuk mengaktifkan rekening yang Anda buka. Anda dapat menyetor secara tunai atau transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah menyetorkan deposit awal, Anda tinggal menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN untuk dapat login ke akun saham onlineAnda. Selain itu Anda akan mendapatkan kartu Akses KSEI.
[Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis Laporan Keuangan yang Harus Diketahui Investor Saham Pemula]
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN, maka Anda sudah dapat memulai berinvestasi saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi Trading yang disediakan olehbroker setelah Anda mendapatkan ID, Password dan PIN. Aplikasi trading ini dapat diunduh dari website broker atau Anda dapat meminta secara langsung pada brokerAnda.
Masih bingung bagaimana cara memulai berinvestasi saham? Tak perlu khawatir, Finansialku telah merangkum semua hal yang perlu Anda ketahui sebelum berinvestasi saham. Silahkan Download Ebook Gratis: Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula.
Setelah Anda memiliki rekening saham dan menyetor modal, berarti Anda sudah dapat bertransaksi saham. Nah, sekarang saatnya Anda memilih saham dan membeli saham.
Sebelum membeli saham, sangat disarankan Anda memilih saham yang akan Anda beli dengan cermat, sesuai dengan tujuan keuangan Anda atau tujuan awal Anda membuat rekening saham.
Bila Anda bermaksud bertransaksi saham sebagai trader yang aktif memperjualbelikan saham dan bermain dalam jangka pendek, maka Anda dapat melakukan Analisa Teknikal dalam memilih saham, mencari saham yang sedang dalam kondisi Uptrend, juga gunakan indikator-indikator teknikal yang ada seperti Moving Average, MACD, danSupport/Resistance. Satu hal penting lagi, bila Anda bertransaksi untuk tujuan tradingharian, pasanglah Stop Loss agar modal Anda tetap terjaga.
[Baca Juga: Investor Pemula, Ketahui Kelebihan Saham Blue Chip Sebagai Modal Dasar]
Namun bila Anda bermaksud bertransaksi saham sebagai instrumen investasi jangka panjang, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk memilih saham Blue Chip. Anda wajib mempertimbangkan Analisis Fundamental dalam menilai sebuah perusahaan yang sahamnya akan Anda beli. Dalam memilih saham investasi, diperlukan analisis-analisis kondisi perusahaan, apakah perusahaannya sehat? Apakah keuntungannya selalu meningkat? Analisis Teknikal dalam hal ini juga dapat membantu Anda untuk menentukan waktu kapan membeli saham tersebut.
Setelah Anda memilih saham yang akan Anda beli, maka langkah selanjutnya adalah membeli saham tersebut. Bila Anda mendaftar rekening online trading, maka pembelian saham dapat dilakukan secara online.
Bagaimana mekanisme pembelian saham? Dalam bertransaksi jual beli saham Anda perlu tahu beberapa mekanisme yang berlaku di Bursa Saham. Hal-hal tersebut antara lain:
Pada mekanisme perdagangannya, terdapat 3 pasar, yaitu:
[Baca Juga: Apakah Berinvestasi Saham Hanya Untuk Orang Jenius?]
Di dalam pasar reguler dan pasar tunai, kenaikan harga dalam tawar menawar sudah ditentukan oleh apa yang disebut dengan fraksi harga. Perhatikan tabel di bawah, misalnya pada kelompok harga Rp500-Rp2.000, fraksi harganya adalah Rp5, ini berarti pada kelompok harga ini, perubahan harga sahamnya ada pada kelipatan 5.
Kelompok Harga (Rp) | Fraksi Harga (Rp) |
---|---|
50-200 | 1 |
200-500 | 2 |
500-2.000 | 5 |
2.000-5.000 | 10 |
>5.000 | 25 |
Dengan demikian, tidaklah mungkin untuk menjual saham dengan harga Rp763, karena diwajibkan harganya adalah kelipatan Rp5. Karenanya untuk menjual harga di luar fraksi harga yang ditentukan, dapat melalui pasar negosiasi.
Selain adanya fraksi harga, saham-saham di pasar reguler dan pasar tunai hanya bisa diperdagangkan dalam satuan perdagangan “lot”, dimana 1 lot sekarang adalah 100 lembar. Transaksi odd lot (kurang dari 1 lot) hanya bisa dilakukan di pasar negosiasi, dimana diperbolehkan bertransaksi dalam satuan lembar.
Dalam melakukan pembelian saham pun, dikenakan biaya. Tergantung sekuritas yang Anda pakai jasanya, fee yang dibayarkan pun bisa berbeda-beda, namun dalam setiap transaksi yang kita lakukan pasti dikenakan sejumlah fee. Misal Anda menggunakan jasa Sekuritas XY, dan sekuritas tersebut menerapkan fee sejumlah 0,15% untuk fee beli dan 0,25% untuk fee jual, maka berikut adalah rincian yang harus Anda bayarkan:
[Baca Juga: Inilah 10 Cara untuk Meminimasi Kerugian dalam Berinvestasi Saham]
Untuk Fee Beli sebesar 0,15%:
Untuk Fee Jual sebesar 0,25%
Misalnya Anda ingin membeli saham ABCD seharga Rp950 sebanyak 600 lot, maka modal yang Anda butuhkan adalah sebesar:
Harga Saham x Jumlah lot x 100 lembar = Total Harga
Rp950 x 600 lot x 100 lembar = Rp57.000.000
Total Harga x % Fee Broker = Total Fee Broker
Rp57.000.000 x 0,15% = Rp85.500
Total Harga + Total Fee = Total Modal
Rp57.000.000 + Rp85.500 = Rp57.085.500
Sehingga untuk membeli saham sebanyak 600 lot seharga Rp950 per lembar, maka uang yang Anda butuhkan adalah Rp57.085.500
Hal berikutnya yang perlu Anda tahu adalah perbedaan harga Bid dan Offer. Untuk lebih jelasnya mengenai Bid dan Offer, perhatikan gambar berikut.
[Baca Juga: Apa Perbedaan Antara Trading Saham dan Trading Forex?]
Harga Bid adalah harga antrian permintaan yang dipesan oleh yang ingin membeli, danBid Vol berarti jumlah lot yang dipesan oleh pembeli dalam harga bid. Sementara HargaOffer adalah harga antrian penawaran yang dipesan oleh yang ingin menjual, dan OfferVol berarti jumlah lot yang dipesan oleh penjual dalam harga offer.
Dalam kasus di atas dapat kita lihat ada antrian Bid di harga Rp520 dan ada antrian Offerdi harga Rp525. Dari antrian ini bisa kita artikan sebagai berikut: ketika kita ingin membeli saham tersebut secara langsung tanpa antri adalah beli diharga Rp525 dan sebaliknya jika ingin menjual secara langsung jual di harga Rp520.
Mekanisme ini berlaku di pasar reguler dan pasar tunai, namun tidak berlaku pada pasar negosiasi. pada pasar negosiasi, walaupun harga bid dan offer telah bertemu di harga yang sama, harus dilakukan tawar-menawar secara langsung antara pihak pembeli dan pihak penjual, hingga terjadi kesepakatan berapa harga dan lot yang akan ditransaksikan.
[Baca Juga: Mengenal Support dan Resistance Dalam Grafik Perdagangan Saham]
Bursa Efek Indonesia sebagai pasar tempat diperdagangkannya lembar saham memiliki waktunya sendiri untuk anggota-anggotanya mentransaksikan saham. Seperti jam kerja pada umumnya, Bursa saham hanya buka dari hari Senin-Jumat. Dan tidak termasuk hari libur dan hari raya.
Jam perdagangan saham pun di bursa juga terbatas. Saham hanya dapat diperdagangkan pada pukul 08:45 WIB hingga pukul 16:15 WIB, berikut adalah rinciannya di pasar reguler.
Keterangan | Senin-Kamis | Jumat | |
---|---|---|---|
Pra Pembukaan | Anggota bursa memasukkan order beli dan jual, hanya berlaku bagi saham LQ45 | 08:45-08:55 | |
Pembukaan | Permintaan dan Penawaran yang dimasukkan saat pra pembukaan akan dibentuk pada saat pembukaan | 08:55-09:00 | |
Sesi 1 | 09:00-12:00 | 09:00-11:30 | |
Istirahat | Waktu bursa istirahat, tidak ada saham yang diperdagangkan | ||
Sesi 2 | 13:30-15:49 | 14:00-15:49 | |
Pra Penutupan | Anggota bursa memasukkan order beli dan jual | 15:50-16:00 | |
Penutupan | Permintaan dan Penawaran yang dimasukkan saat pra penutupan akan dibentuk pada saat penutupan | 16:01-16:05 | |
Pasca Penutupan | Sesi terakhir perdagangan, transaksi hanya bisa dilakukan pada harga yang dibentuk saat penutupan | 16:05-16:15 |
Skema jam perdagangan dalam tabel di atas hanya berlaku di pasar reguler, untuk pasar negosiasi dan pasar tunai tidak diberlakukan mekanisme pra-pembukaan, pra-penutupan dan pasca-penutupan. Dalam pasar tunai pun jam perdagangan hanya berlaku pada sesi 1 saja.
Setelah mengetahui seluk beluk cara membuka rekening saham dan cara membeli saham beserta mekanismenya, kini Anda bisa mulai memilih broker dan terjun untuk berinvestasi saham. Dalam bertransaksi saham, Anda sebenarnya tidak perlu memperhatikan pasar negosiasi dan pasar tunai, karena jika Anda membuka rekening saham dan melakukan trading, seluruh aktivitas jual beli saham hampir pasti seluruhnya terjadi di pasar reguler.
Apakah Anda pernah terpikir untuk membuka rekening saham dan membeli saham? Ceritakan pengalaman Anda dengan menulis di kolom berikut. Terima kasih.
Sumber : Cara Memilih Saham
Leave a Reply